Mandatory The Barberclub

Hai semuanyaa kali ini gue mau nge post cerita gue sama produsen yang terakhir niih. Kali ini tempatnya beda sama dua tempat sebelumnya yang lebih ke kuliner. Kali ini gue mau share soal share soal barbershop di Bogor. 

Nama tempat ini adalah Mandatory Barber Club. Hari itu, hari sabtu siang gue udah janjian sama ownernya langsung yang bernama Mbak Nevi dan  Mas Raino. Pertama, Mandatory buka itu kalo hari senin – kamis jam 08:00 – 20:00 tapi kalo jumat – minggu itu bedaa baru buka jam 09:00 – 21-00. Sebenernya jam terakhir itu bukan jam tutup tapi udah last order gitu jadi tutupnya yaa sampe pelanggan terakhir itu selesai. 

Pas nanya sama Mbak Nevi dan Mas Raino, apa yang diprovide sama Mandatory adalah cukur pria, dengan model classic cuts. Tapi kalo mau model yang modern juga bisa cuma aja Mandatory ini tidak menyediakan gambar-gambar model modern cut seperti di barbershop lain. Selain itu differentiation dari Mandatory adalah service yang berbeda karena, disini pria-pria yang mau di cukur bakal ngerasain gimana rasanya cukur dengan cara standar barbershop yang sebenarnya, bukan cuma itu ajaa, di Mandatory ini juga buat kalian para pria bisa ngerasain shaving dengan cara yg berbeda. Dengan cara traditional we shaving, yaitu menonjolkan cara ritual shaving yang sebenarnya dengan cara dan memakai produk internasional. Produk itu namanya Proraso Italy. Kata Mbak Nevi dan Mas Raino, pake alat dan cara yang internasional ini bukan bemaksud untuk ke-barat-barat-an tapi untuk customernya bisa ngerasain suasana dan cara shaving yang sebenarnya dan juga higenis. Dan terakhir selain cukur dan shaving, Mandatory juga  bisa coloring rambut tapi hanya warna-warna yang standar untuk menghilangkan atau menutupi uban.

Harga yang ditawarkan oleh Mandatory adalah untuk cukur standar mulai dari 60k, lalu untuk anak dibawah 12 tahun adalah 50k, coloring mulai dari 100k dan standar shaving 55k. saat ditanya mengenai promosi, Mandatory mengatakan saat ini sudah menggunakan media sosial, spanduk, brosur yang di taro di tempat seperti fitness dan bengkel, voucher discount, dan juga di berbagai event seperti bakti sosial dan event reuni. Mandatory sengaja menaruh brosur mereka di tempat fitness dan bengkel dan juga event bakti sosial dan reuni karena setelah gue tanya targer market Mandatory sm Mbak Nevi, beliau menjawab bahwa target market mereka adalah pria dewasa dan keluarga. Berbeda dengan barbershop pada umumnya yang menargetkan market mereka ke anak muda dengan style yang modern. 

Untuk competitor, Mandatory sendiri merasa competitor mereka adalah pangkas rambut biasa yang ada di Bogor karena bagaimana pun juga pangkas rambut itu sudah lebih dulu ada dan juga pasti sudah punya pelanggan tetap. Karena menurut mereka, cukur itu yaa cocok-cocokan sama tukang cukurnya. Kemana tukang cukurnya pergi pasti customernya nanti bakalan ikut.

Saat ini di Mandatory ada 4 kursi barber yang setiap harinya bisa menampung kurang lebih 20an customer. Namun pada saat-saat tertentu seperti pada saat hari raya bisa mencapai 40 customer.  Peak demand Mandatory kira-kira untuk weekdays itu diatas jam 4 sore dan untuk weekend itu diatas jam 12 siang. Selain itu Mas Raino juga berkata bahwa biasanya Mandatory akan lebih ramai di pertengahan bulan, bukan saat akhir atau awal bulan karena biasanya setelah gajian orang-orang akan lebih memilih pergi ke tempat-tempat lain seperti wisata atau belanja.

Harapan Mas Raino dan Mbak Nevi selaku owner dari Mandatory adalah masyarakat Bogor bisa tau kalo ada pilihan lain dan ritual lain yang bisa dilakukan pada saat cukur rambut dan juga shaving yaitu di Mandatory dengan pelayanan yang professional dan juga dengan standar barbershop di dunia dengan alat dan ke higenisannya.

Bagi Mas Raino dan Mbak Nevi, berbisnis di Bogor itu opportunitynya masih besar karena banyak demand yang baru yang terikat sama lokasi (yang itu-itu aja) dan jam operasional (yang ternyata di Bogor jam 8an malam aja udah sepi). Selain itu bisnis pangkas rambut yang gabakal mati karena pasti pria butuh untuk cukur rambut. Tapi bukan cuma liat perkembangan atau ikut-ikut trend aja tapi juga liat dari sisi yang lain.
Masuk ke Bogor secara general, menurut Mbak Nevi dan Mas Raino, yang harus dibenahi adalah jalanan (macet dan infrastrukturnya) karena menurut mereka hal ini sangat berpengaruh terhadap sector-sektor bisnis. Orang Bogor yang emang culture nya itu udah males keluar rumah akan semakin males lagi karena sekarang jalanan udah semakin macet. Selain itu karena macet juga bisa bikin orang yang tadinya dalam satu hari mau ke beberapa tempat jadi gak bisa dan akhirnya batal ke tempat itu. Kalo jalanan (macet dan infrastruktur) dibenahi mereka yakin pasti banyak sector bisnis yang mendapat lebih banyak keuntungan. Terakhir, tiga kata untuk Kota Bogor menurut Mbak Nevi adalah; Sejuk, Hijau, Heritage.

Udaaaah segitu aja sharing soal Mandatory Barber Club nya! Seneng banget bisa ngobrol sama ownernya langsung Mbak Nevi sama Mas Raino karena mereka baik banget dan sangat open minded jadi ngobrol sama mereka bisa sekalian belajar dan mendapat insight-insight menarik. Bisnis Barbershop nya juga bagus banget karena mereka udah mateng buat konsep dan tau siapa target mereka. Bener-bener saluuuuut!! Buat warga Bogor yang pria atau yang wanita monggo diajak papahnya, kakaknya, adeknya, sodaranya, temennya atau pacarnya cukur ke Mandatory Barber Club! Gabakalan nyesel deeeh hehehe

See ya!!

tampak depan Mandatory

tampak depan Mandatory    












tampak dalam Mandatory



pricelist Mandatory

Mbak Nevi dan Mas Raino owner Mandatory


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Flickr Images